Sabtu, 04 September 2010

Diabetes

Awas Wabah Diabetes Retina!

TIDAK seorangpun mengharapkan hilangnya kemampuan melihat. Namun, akibatgaya hidup yang kurang sehat dan pola hidup sedenter (kurang olahraga), penyakit seperti diabetes tidak bisa dihindari. Jenis yang satu ini sedang mewabah di seluruh dunia.

Diabetes menjadi persoalan banyak orang. Apalagi penyakit ini kerap menimbulkan komplikasi yang tak jarang merepotkan penderitanya. Salah satu komplikasi yang kerap dialami adalah munculnya diabetic retinopathy (komplikasi diabetes pada retina), glaukoma dan gangguan pada retina pusat (macula) yang dapat menyebabkan gangguan penglihatan hingga kebutaan.

Dr Ian Yeo Yew San, spesialis mata yang menjabat sebagai konsultan di Singapore National Eye Centre yang tergabung dalam layanan wisata sehat, FlyFreeForHealth, mengatakan, “Diabetes pada retina merupakan penyebab kebutaan paling umum pada orang dewasa, khususnya mereka yang bekerja di negara berkembang.”

Sebanyak 80 persen kasus kebutaan pada manusia seharusnya dapat dihindari. Seringkali, hal itu disebabkan oleh komplikasi diabetes dan kondisi medis lainnya. Semakin lama terkena diabetes, semakin tinggi kemungkinan pembuluh darah mata semakin rusak.

“Sekitar 60% pasien memiliki diabetes selama 50 tahun atau lebih akan mengalami kerusakan pembuluh darah pada mata, dan satu persen diantaranya beresiko mengalami kebutaan,” tambah Dr Yeo.

Menurut National Health Survey pada tahun 2004 di Singapura, 8.9% pria terkena dan 7.6% wanita terkena diabetes. Angka penyakit diabetes diIndia berada di nomer tertinggi, yaitu 15.3%,Malaysia 11%, dan Cina 7.1%. Statistik tersebut tentu dapat menjadi panduan bagi negaraAsia lainnya.

“Perawatan yang sukses untuk diabetic retinopathy bergantung pada deteksi dini dan jenis perawatannya,” tambah Dr Yeo.

Sumber: http://kesehatan.kompas.com/read/xml/2009/02/11/23383811/awas.wabah.diabetes.retina

Sekarang sudah ada cara pengobatan untuk diabetes dari TAHITIAN NONI JUICE yang di dalamnya terdapat PROXERONINE + PROXERONINASE (ada dlm tubuh) + SEROTONIN (ada dalam tubuh) membentuk XERONINE.

Dan telah mendapatkan PATENT dengan No :

-Xeronin : Alkaloid Baru yg bermanfaat dalam bidang kedokteran, makanan, dan Industri.
No. Publikasi Internasional : USPTO 4,543,212
Tgl Publikasi Internasional : 24 September 1985

-Diabetes tipe II No. Publikasi Internasional :WO 2005/067489 A2
Tgl Publikasi International : 28 juli 2008

-Efek Preventive dan Tritmen Morinda Citrifolia L. terhadap Diabetes dan kondisi sejenisnya.
No. Publikasi Internasional : USPTO 7,186,422
Tgl Publikasi Internasional : 6 maret 2007

Diabetes

Oleh : Dr. dr. Neil Solomon, MD, PhD
Banyak orang terkesima saat mengetahui bahwa diabetes merupakan pembunuh terbesar ketiga di negara ini (Amerika Serikat -Red) setelah penyakit Jantung dan kanker. Untungnya, banyak efek-efek dari diabetes yang dapat dikendalikan.

Meskipun penyakit itu tidak tersembuhkan, namun penelitian-penelitian memperlihatkan bahwa dengan mempertahankan kadar gula seseorang sedemikian rupa mendekati batas normal maka komplikasi-komplikasi jangka panjang akibat diabetes seperti serangan jantung, gagal ginjal dan kebutaan akan dapat dikurangi secara signifikan. Tubuh penderita diabetes sendiri tidak mampu untuk mengolah makanan menjadi energi. Inti permasalahannya adalah kernampuan tubuh dalam memproduksi dan menggunakan hormon insulin secara baik. Sel beta dalam pankreas yang memproduksi insulin.

Banyak orang terkesima saat mengetahui bahwa diabetes merupakan pembunuh terbesar ketiga di negara ini (Amerika Serikat -Red) setelah penyakit Jantung dan kanker. Untungnya, banyak efek-efek dari diabetes yang dapat dikendalikan.

Meskipun penyakit itu tidak tersembuhkan, namun penelitian-penelitian memperlihatkan bahwa dengan mempertahankan kadar gula seseorang sedemikian rupa mendekati batas normal maka komplikasi-komplikasi jangka panjang akibat diabetes seperti serangan jantung, gagal ginjal dan kebutaan akan dapat dikurangi secara signifikan. Tubuh penderita diabetes sendiri tidak mampu untuk mengolah makanan menjadi energi. Inti permasalahannya adalah kernampuan tubuh dalam memproduksi dan menggunakan hormon insulin secara baik. Sel beta dalam pankreas yang memproduksi insulin.

Terdapat dua jenis diabetes: Tipe I dan Tipe II. Pada diabetes Tipe I, tubuh hanya sedikit atau bahkan tidak Mampu memproduksi insulin. Kondisi ini sering disebut sebagai diabetes kaum muda karena biasanya muncul pada usia muda dan lebih akut. Pada diabetes tipe II, tubuh mampu memproduksi insulin secukupnya (terkadang bahkan lebih dari cukup). Namun, insulin yang diproduksi tidak dapat diserap oleh sel tubuh untuk memecah gula menjadi energi. Pada diabetes tipe II, tubuh juga mengalami masalah dalam menggunakan lemak dan protein secara baik. Dari sernua jenis diabetes hampir 90% adalah diabetes tipe II. Kondisi ini sering disebut sebagai diabetes ‘usia-lanjut’. Gejala-gejala dari kedua tipe diabetes tersebut serupa. Yang paling umum antara lain: kekurangan energi, mudah lapar, sering buang air kecil, rasa haus yang berlebihan, pandangan yang kabur, mual, rasa sakit di bagian perut, ketidaknyamanan dan merasa lemah. Tipe I sering dikaitkan dengan turunnya berat badan.Sedangkan tipe II sering dikaitkan dengan penambahan berat badan. Meskipun kita tahu bahwa diabetes dalam berbagai situasi adalah penyakit keturunan namun para ilmuwan tidak mengetahui dengan pasti penyebabnya, kemungkinannya karena sistem endokrin dan kekebalan tubuh yang tidak berfungsi dengan baik. Riset memperlihatkan bila sistem kekebalan tubuh mulai berbalik menyerang diri sendiri – kemungkinan karena gangguan otoimunitas – maka sel beta dalam pankreas akan rusak atau setidaknya jumlah sel beta yang berfungsi dengan baik akan berkurang. Hal ini tentu akan mempengaruhi jumlah, kemurnian dan efektifitas dari insulin dalam tubuh. Namun bila sistem kekebalan tubuh sanggup menghalau serangan tersebut maka integritas dari insulin tubuh akan dapat dipertahankan. Serangkaian tes yang ada saat ini telah memungkinkan untuk mendeteksi kegagalan anti bodi -anti bodi dalam darah sejak dini pada orang-orang yang menunjukkan gejala terserang diabetes. Pada beberapa orang dewasa, antibodiantibodi yang merusak ini dapat muncul bertahun-tahun sebelum gejala-gejala diabetes timbul. Jenjang waktu ini disebut sebagai “tahap pre-diabetes.” Tahapan ini juga ditemui pada penyakit-penyakit gangguan endokrin lainnya seperti Hashimoto’s Thyroiditis dan penyakit Addison (kekurangan adrenalin). Gabungan dari keduanya dikenal sebagai Sindrom Schmidt.Pada tahun 1960-an, saya berada di Fakultas Kedokteran di John Hopkins Medical School dan menjadi anggota dari tim medis yang melakukan penelitian atas Sindrom Schmidt. Tim ini terdiri dari ahli-ahli medis ternama dari Rumah Sakit John Hopkins seperti mendiang Dr. A.M. Harvey, Ketua dan Profesor di Departemen Pengobatan; Dr. Ivan L. Bennett, Ketua dan Profesor di Departemen Patologi; Dr. Charles C. Carpenter, Ketua Residensi Pelavanan Medis 0sler di Rumah Sakit John Hopkins; dan yang lainnya. Tim kami menemukan bahwa pasien penderita sindrom Schmidt ini tidak hanya mempunyai anti bodi-anti bodi yang menyerang kelenjar adrenal dan thyroid namun juga menyerang sel beta dalam pankreas yang memproduksi insulin. Kami telah menerbitkan jurnaljurnal medis yang menunjukkan hubungan antara antibodi dengan adrenal, thyroid dan pankreas Department of Preclinical Sciences, University of the West Indies, St Augustine, Trinidad telah mempublikasikan hasil penelitian ilmiah mereka melalui Journal of Wound Care pada tahun 2007 dengan judul Wound-healing activity of Morinda citrifolia fruit juice on diabetes-induced rats. Setelah diujikan pada beberapa hewan uji tampak subyek diabetik dengan pemberian TAHITIAN NONI Juice secara signifikan mampu menurunkan kadar gula darah, bahkan mampu mencegah perusakan sel lebih lanjut (gangren /borok pada luka).
 
Saya percaya salah satu efek TAHITIAN NONI Juice adalah pada pankreas dan sistem kekebalan tubuh. Penelitian terkini telah menunjukkan bahwa TAHITIAN NONI Juice mampu mengatur kesehatan sistem kekebalan tubuh baik dengan meningkatkan kinerja sistem yang telah berjalan dengan baik atau dengan merangsang komponen-komponen dalam sistem kekebalan tubuh yang lamban dalam bereaksi. Sebagai tambahan, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, TAHITIAN NONI Juice dipercaya sanggup memperkuat dan mempertahankan struktur selular. Hal tersebut dapat dicapai dengan TAHITIAN NONI Juice bertindak sebagai adaptogen yang akan membantu “sel yang sakit” untuk menyembuhkan dirinya sendiri. Dalam kasus diabetes maka TAHITIAN NONI Juice akan membantu sel-sel beta dalam pankreas yang tidak berfungsi atau membantu sel-sel tubuh yang tidak berhasil dalam usaha mereka untuk menerima dan menggunakan glukosa dalam darah.
 
Selain itu mengkonsurnsi TAHITIAN NONI Juice juga dapat membantu meringankan gejala-gejala diabetes melalui kernampuannya untuk merangsang produksi scopoletin dalam tubuh dan produksi nitric oxide secara tidak langsung. Keduanya merupakan faktor penting dalam meredakan gejala-gejala seperti peredaran darah dan penglihatan yang kurang baik. Karena asupan gula – meskipun itu gula alami – sangat penting untuk diawasi dalam pola makan penderita diabetes, maka perlu dicatat bahwa 120 cc TAHITIAN NONI Juice setara dengan satu macam buah. Suatu aturan umum bagi penderita diabetes adalah dengan mengkonsurnsi TAHITIAN NONI Juice secara bertahap. Namun yang perlu diingat karena TAHITIAN NONI Juice adalah makanan alami maka kecil kemungkinannya TAHITIAN NONI Juice akan mengubah kadar gula dalam darah dibandingkan dengan jus buah lainnya. Mencatat kadar gula dalam darah setiap hari merupakan cara yang baik untuk memonitor bila terjadi suatu perubahan. Sebagai rekomendasi, catatlah kadar gula darah anda pada pagi hari (gula puasa) dan pada sore hari (sekitar pukul 16.00). Catatan ini akan memperlihatkan bagaimana tubuh anda mengolah gula dan merespon terhadap TAHITIAN NONI Juice atau apapun yang anda makan. Mohon dicatat bagi penderita diabetes tipe I untuk tidak menggantikan suntikan insulin dengan TAHITIAN NONI Juice. Mereka dapat mengurangi jumlah suntikan insulin. Menggunakan suplemen alami seperti TAHITIAN NONI Juice harus dilakukan di bawah pengawasan dokter. Berdasarkan penelitian saya, dari 5.945 pengguna TAHITIAN NONI Juice yang menderita diabetes, 79% di antaranya melaporkan gejala-gejala diabetes yang semakin membaik. 
 

Penyakit Diabetes dan Tahitian Noni

Banyak orang terkesima saat mengetahui bahwa diabete merupakan pembunuh terbesar ketiga di dunia setelah penyakit jantung dan kanker. Untungnya, banyak efek-efek dari diabetes yang dapat dikendalikan. Meskipun penyakit ini tidak tersembuhkan, namun penelitian-penelitian memperlihatkan bahwa dengan mempertahankan kadar gula seseorang sedemikian rupa mendekati batas normal maka komplikasi-komplikasi jangka panjang akibat diabetes seperti serangan jantung, gagal ginjal, dan kebutaan akan dapat dikurangi secara signifikan.

Tubuh penderita diabetes sendiri tidak mampu untuk mengolah makanan menjadi energi. Inti permasalahan adalah kemampuan tubuh dalam memproduksi dan menggunakan hormon insulin secara baik. Sel beta dalam pankreas yang memproduksi insulin. Terdapat dua jenis diabete Tipe I dan Tipe II.
 
  • Pada diabetes Tipe I tubuh hanya sedikit atau bahkan tidak mampu memproduksi insulin. Kondisi sering disebut sebagai diabetes kaum muda karena biasanya muncul pada usia muda dan lebih akut.
  • Pada diabetes tipe II tubuh mampu memproduksi insulin secukupnya (terkadal bahkan lebih dari cukup). Namun, insulin yang diproduksi tidak dapat diserap oleh sel tubuh untuk memecah gula menjadi energi.
  • Pada diabetes tipe III, tubuh juga mengalami masalah dalam menggunakan lemak dan protein secara baik. Dari semua jenis diabetes hampir 90% adalah diabetes tipe II. Kondisi ini sering disebut sebagai diabetes ‘usia-Ianjut’.

Gejala-gejala dari kedua tipe diabetes tersebut serupa. Yang paling umum antara lain:
 kekurangan energi
 mudah lapar
 sering buang air kecil
 rasa haus yang berlebih
 pandangan yang kabur
 mual
 rasa sakit di bagian perut
 tidaknyamanan
 merasa lemah.

Tipe I sering dikaitkan dengan turunnya berat badan. Sedangkan tipe II sel dikaitkan dengan penambahan berat badan. Meskipun kita tahu bahwa diabetes dalam berbagai situasi adalah penyakit keturunan namun para ilmuwan tidak mengetahui dengan pasti penyebabnya, kemungkinannya karena sistem endokrin dan kekebalan tubuh yang tidak berfungsi dengan baik.

Riset memperlihatkan bila sistem kekebalan tubuh mulai berbalik menyerang diri sendiri - kemungkinan karena gangguan otoimunitas - maka sel beta dalam pankreas akan rusak atau setidaknya jumlah sel beta yang berfungsi dengan baik akan berkurang. Hal ini tentu akan mempengaruhi jumlah, kemurnian dan efektifitas dari insulin dalam tubuh. Namun bila sistem kekebalan tubuh sanggup menghalau serangan tersebut maka integritas dari insulin tubuh akan dapat dipertahankan.

Serangkaian tes yang ada saat ini telah memungkinkan untuk mendeteksi kegagalan antibodi-antibodi dalam darah sejak dini pada orang-orang yang menunjukkan gejala terserang diabetes. pada beberapa orang dewasa, antibodi - antibodi yang merusak ini dapat muncul bertahun-tahun sebelum gejala-gejala diabetes timbul. jenjang waktu ini disebut sebagai “tahap pre-diabetes.” Tahapan ini juga ditemui pada penyakit-penyakit gangguan endokrin lainnya seperti Hashimoto’s Thyroiditis dan penyakit Addison (kekurangan adrenalin). Gabungan dari keduanya dikenal sebagai Sindrom Schmidt.

Pada tahun 196o-an, Dr. Neil Solomon berada di Fakultas Kedokteran di john Hopkins Medical School dan menjadi anggota dari tim medis yang melakukan penelitian atas Sindrom Schmidt. Tim ini terdiri dari ahli-ahli medis ternama dari Rumah Sakit John Hopkins seperti mendiang Dr. A.M. Harvey, Ketua dan Profesor di Departemen Pengobatan; Dr. Ivan L. Bennett, Ketua dan Profesor di Departemen patologi; Dr. Charles C. Carpenter, Ketua Residensi pelayanan Medis Osler di Rumah Sakit john Hopkins dan yang lainnya. Tim kami menemukan bahwa pasien penderita Sindrom Schmidt ini tidak hanya mempunyai antibodi-antibodi yang menyerang kelenjar adrenal dan thyroid namun juga menyerang set beta dalam pankreas yang memproduksi insulin. Kami telah menerbitkan jurnaljurnal medis yang menunjukkan hubungan antara antibodi dengan adrenal, thyroid dan pankreas.

Dr. Neil Solomon percaya salah satu efek noni adalah pada pankreas dan sistem kekebalan tubuh. penelitian terkini telah menunjukkctn bahwa noni mampu mengatur kesehatan sistem kekebalan tubuh baik dengan meningkatkan kinerja sistem yang telah berjalan dengan baik atau dengan merangsang komponen-komponen dalam sistem kekebalan tubuh yang lamban dalam bereaksi. Sebagai tam bahan, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, noni dipercaya sanggup memperkuat dan mempertahankan struktur selular. Hal tersebut dapat dicapai dengan noni bertindak sebagai adaptogen yang akan membantu “sel yang sakit” untuk menyembuhkan dirinya sendiri. Dalam kasus diabetes maka noni akan membantu sel-sel beta dalam pankreas yang tidak berfungsi atau membantu sel-sel tubuh yang tidak berhasil dalam usaha mereka untuk menerima dan menggunakan glukosa dalam darah.

Selain itu mengkonsumsi noni juga dapat membantu meringankan gejala-gejala diabetes melalui kemampuannya untuk merangsang produksi scopoletin dalam tubuh dan produksi nitric oxide secara tidak langsung. Keduanya merupakan faktor penting dalam meredakan gejala-gejala seperti peredaran darah dan penglihatan yang kurang baik. Karena asupan gula - meskipun itu gula alami - sangat penting untuk diawasi dalam pala makan penderita diabetes. maka perlu dicatat bahwa 120 cc tahitian noni setara dengan 1 satu macam buah. Suatu aturan umum bagi penderita diabetes adalah dengan mengkonsumsi tahitian nonisecara bertahap. Namun yang perlu diingat karena noni adalah makanan alami maka kecil kemungkinannya noni akan mengubah kadar gula dalam darah dibandingkan dengan jus buah lainnya. Mencatat kadar gula dalam darah setiap hari merupakan cara yang baik untuk memonitor bila terjadi suatu perubahan. Sebagai rekomendasi, catatlah kadar gula darah anda pada pagi hari (gula puasa) dan pada sore hari (sekitar pukul 16.00). Catatan ini akan memperlihatkan bagaimana tubuh anda mengolah gula dan merespon terhadap tahitian noniatau apapun yang anda makan.
 
Mohon dicatat bagi penderita diabetes tipe I untuk tidak menggantikan suntikan insulin dengan noni juice. Mereka dapat mengurangi jumlah suntikan insulin. Menggunakan suplemen alami seperti tahitian noni harus dilakukan di bawah pengawasan dokter. Berdasarkan penelitian Dr. Neil Solomon, dari 5.945 pengguna noni yang menderita diabetes, 79% di antaranya melaporkan gejala-gejala diabetes yang semakin membaik.

Dosis penggunaan Noni: jumlah konsumsi rata-rata dari 79O% responden yang mengalami kemajuan kesehatan yang positif adalah 90 cc setiap hari.
 
Jika anda ingin memesan bisa menghubungi handphone no. 081901221546. Harga Rp. 400.000 / botol, beli 8 botol (2 kotak) langsung bisa jadi member. Jadikan kesehatan sebagai investasi anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar